mitos: menunda pernikahan hanya karena belum berpenghasilan tetap.
lalu seseorang pun bertanya: bagaimana jika sedang berupaya mendapat penghasilan tetap dalam rangka menyegerakan menikah?
- office, after trading hour, a little headache... -
30.8.05
25.8.05
sekelumit rasa
enaknya jadi freelancer, bisa pulang sesuka hati, hehe. tadi sampe kantor (ceile.. masih terasa berlebihan untuk menyebut 'kantor') jam 7. setelah kemarin 'beli' azuki beans, akhirnya siang tadi kembali dijual, pas BEP, ga loss, ga juga profit. aku emang udah tau bahwa pasar azuki saat ini lagi stagnan dan bener2 tidak volatile.. tapi setidaknya hari ini sudah tercatat komisi cepekceng, alhamdulillah..!
di kantor sempet chit-chat dgn marketing manager yang baru 4 bulan gabung. dia cerita pengalaman dia kuliah kedokteran lalu putus tengah jalan karena ayahnya meninggal dunia, lalu banting setir jadi marketing di berbagai perusahaan obat terkemuka selama belasan tahun, tentang istrinya yang punya bisnis agensi bintang sinetron, sampai rencana dia untuk 'menyogok' agar anak-anaknya diterima jadi PNS dan polisi. 'ah, bayar 70 juta sih ngga apa-apa, ntar kalo dah diterima, gak lama juga balik modal!' 'gimana caranya pak, korupsi?!', tanyaku. 'iya lah!!' oh my God, pantas aja kualitas PNS kita, khususnya di birokrasi sedemikian bejadnya. yang mereka pikirkan selama bekerja adalah gimana caranya buat balikin 'modal' ortunya.
setelah itu kami sedikit berdebat dengannya tentang definisi korupsi. dia bilang kalau sogok-menyogok beda dgn korupsi, karena terjadi atas dasar akad suka sama suka, dan kalau korupsi adalah mengambil yang bukan haknya. lalu aku tanggapi bahwa sogok-menyogok pun juga berarti perampasan hak. ketika kita menyogok dengan sejumlah uang agar diterima bekerja atau sekolah, sama artinya dengan merampas kesempatan orang lain yang mengikuti prosedur yang benar dalam proses penerimaan tersebut. 'ah, kalau cara pikir seperti kau, tidak cocok jadi PNS', jawabnya. 'saya emang gak mau jadi PNS kalo gitu caranya!!!'
ahad kemarin aku dapet panggilan buat ikut tes masuk KPK. sempet ragu juga, karena posisi yang aku lamar mensyaratkan ipk 2.85, padahal ip-ku kagak sampe segitu, hehehe. tapi akhirnya dipanggil juga karena cv yang kuunduh*) dari situs KPK tidak terdapat kolom ipk yang harus diisi, maka kukirimlah cv itu. saat hendak ikut tes, terbayang saat pemeriksaan dokumen yang harus dibawa seperti ijazah dan transkrip nilai. waduh, malu juga kalo sampe ditolak ikut tes gara2 ipk yang cukup 'minimalis'. namun akhirnya sesampaiku di lokasi tes, para peserta langsung digiring ke ruangan tes dan segala dokumen langsung dikumpulkan secara massal kepada panitia. alhamdulillah, akhirnya aku berkesempatan juga mengikuti tes.
tes pertama: TOEFL. lumayanlah, aku tidak kaget karena emang sudah cukup sering ikutan toefl. nah, tes yang kedualah yang buat aku cukup nervous: psikotes. dari tes logika verbal, komputasi, aritmetika, pemahaman ruang, sampe hitung2an deretan angka yang sangat banyak di selembar kertas yang lebar banget (entah tes apa namanya, katanya sih buat mengukur ketahanan kerja ketika berada dalam tekanan). sebenernya aku udah pernah ikut tes macam itu waktu tingkat pertama, tapi selalu aja aku merasa kurang optimal, apalagi waktu yang disediakan tiap bagian tes itu sangat singkat, sehingga cukup banyak soal2 yang tidak terjawab.
sekarang cuma bisa tawakal. mudah2an aku masih diberi kesempatan untuk ikut seleksi tahap selanjutnya, amin!
hey, for all chocolovers, denger2 besok ada chocolate expo di plaza semanggi. hehe, ada kepikiran buat ga masuk kantor buat liat acara besok.. pnasaran juga pengen liat chocolate fountain... slurrrp :p~
liat besok aja dah, kayaknya besok mo temenin nyokap belanja bahan di tanah abang, itung2 olahraga, angkat2 kain... hup!
*) unduh = download, sering dijumpai di media cetak. entahlah, apakah ini sudah baku???
di kantor sempet chit-chat dgn marketing manager yang baru 4 bulan gabung. dia cerita pengalaman dia kuliah kedokteran lalu putus tengah jalan karena ayahnya meninggal dunia, lalu banting setir jadi marketing di berbagai perusahaan obat terkemuka selama belasan tahun, tentang istrinya yang punya bisnis agensi bintang sinetron, sampai rencana dia untuk 'menyogok' agar anak-anaknya diterima jadi PNS dan polisi. 'ah, bayar 70 juta sih ngga apa-apa, ntar kalo dah diterima, gak lama juga balik modal!' 'gimana caranya pak, korupsi?!', tanyaku. 'iya lah!!' oh my God, pantas aja kualitas PNS kita, khususnya di birokrasi sedemikian bejadnya. yang mereka pikirkan selama bekerja adalah gimana caranya buat balikin 'modal' ortunya.
setelah itu kami sedikit berdebat dengannya tentang definisi korupsi. dia bilang kalau sogok-menyogok beda dgn korupsi, karena terjadi atas dasar akad suka sama suka, dan kalau korupsi adalah mengambil yang bukan haknya. lalu aku tanggapi bahwa sogok-menyogok pun juga berarti perampasan hak. ketika kita menyogok dengan sejumlah uang agar diterima bekerja atau sekolah, sama artinya dengan merampas kesempatan orang lain yang mengikuti prosedur yang benar dalam proses penerimaan tersebut. 'ah, kalau cara pikir seperti kau, tidak cocok jadi PNS', jawabnya. 'saya emang gak mau jadi PNS kalo gitu caranya!!!'
ahad kemarin aku dapet panggilan buat ikut tes masuk KPK. sempet ragu juga, karena posisi yang aku lamar mensyaratkan ipk 2.85, padahal ip-ku kagak sampe segitu, hehehe. tapi akhirnya dipanggil juga karena cv yang kuunduh*) dari situs KPK tidak terdapat kolom ipk yang harus diisi, maka kukirimlah cv itu. saat hendak ikut tes, terbayang saat pemeriksaan dokumen yang harus dibawa seperti ijazah dan transkrip nilai. waduh, malu juga kalo sampe ditolak ikut tes gara2 ipk yang cukup 'minimalis'. namun akhirnya sesampaiku di lokasi tes, para peserta langsung digiring ke ruangan tes dan segala dokumen langsung dikumpulkan secara massal kepada panitia. alhamdulillah, akhirnya aku berkesempatan juga mengikuti tes.
tes pertama: TOEFL. lumayanlah, aku tidak kaget karena emang sudah cukup sering ikutan toefl. nah, tes yang kedualah yang buat aku cukup nervous: psikotes. dari tes logika verbal, komputasi, aritmetika, pemahaman ruang, sampe hitung2an deretan angka yang sangat banyak di selembar kertas yang lebar banget (entah tes apa namanya, katanya sih buat mengukur ketahanan kerja ketika berada dalam tekanan). sebenernya aku udah pernah ikut tes macam itu waktu tingkat pertama, tapi selalu aja aku merasa kurang optimal, apalagi waktu yang disediakan tiap bagian tes itu sangat singkat, sehingga cukup banyak soal2 yang tidak terjawab.
sekarang cuma bisa tawakal. mudah2an aku masih diberi kesempatan untuk ikut seleksi tahap selanjutnya, amin!
hey, for all chocolovers, denger2 besok ada chocolate expo di plaza semanggi. hehe, ada kepikiran buat ga masuk kantor buat liat acara besok.. pnasaran juga pengen liat chocolate fountain... slurrrp :p~
liat besok aja dah, kayaknya besok mo temenin nyokap belanja bahan di tanah abang, itung2 olahraga, angkat2 kain... hup!
*) unduh = download, sering dijumpai di media cetak. entahlah, apakah ini sudah baku???
Subscribe to:
Posts (Atom)