29.3.05

safari blog

you are what you write!
menyenangkan juga safari menengok blog-blog orang, mulai dari blognya teman-teman yang sering ketemu, yang blom pernah ketemu tapi sering 'in touch' lewat e-mail or tagboard, sampai blognya orang-orang yang ngga kukenal sama sekali.

bermacam-macam nuansa yang diperoleh... ada yang isinya tausiyah-tausiyah yang menyejukkan, perenungan dan kontemplasi, pemikiran-pemikiran yang 'wah', lalu tulisan pengalaman sehari-hari yang begitu ekspresif -sampe penasaran buat ngebacanya- lalu pengalaman orang yang baru menjadi ibu atau ayah dalam mengasuh anaknya... wah subhanallah! ada juga yang isinya pengalaman makan dari kafe ke kafe, curhatan tentang pacar, sampai yang isinya masalah cinteeee aja... hihihi!

lalu ada juga yang tampilan lay-outnya bagus-bagus, kreatif... mungkin merangkap sebagai web-designer juga kali. ada yang friend list-nya buanyaaak banget, dah gitu komen-komennya juga numpuk.. wow!

Roy Suryo boleh aja ngomong kalau blogging itu kerjaan orang iseng dan isinya ngga dapat dipertanggungjawabkan... so what geto loch?! menurutku sih sepanjang blog dapat jadi ajang pembelajaran kreativitas, dan ujung-ujungnya menjalin silaturrahim.. why not??

so, keep writing friends!

priiit... kena tilang!

hehe, belum pernah ditilang, sekali-kalinya ditilang sama POM AU (Polisi Militer Angkatan Udara). jadi gini ceritanya... sabtu kemarin ada acara bedah buku di Habiburrahman, masjid PTDI. masjid itu termasuk areal pangkalan militer AU. Tapi karena pada beberapa kesempatan yang lalu nggak pernah diapa-apain, jadilah aku santai aja masuk wilayah itu. selepas acara, di gerbang keluar ada pemeriksaan oleh personel POM AU itu. Motorku disuruh parkir dan orang itu lalu memeriksa surat-surat motorku. Pendek cerita, akhirnya aku dikasih surat tilang di dalam pos.

anehnya, proses untuk memberikan surat tilang itu koq terasa begitu lama, padahal sebetulnya sih simpel-simpel aja. Sebelumnya orang itu memberikan pengarahan; "ini area militer mas, tidak boleh seenaknya masuk... bla bla bla!" Lalu prajurit itu pergi ke pos dengan membawa sim+stnk-ku, without any single word, buzz, pergi ajah...! aku kan blom pengalaman kena tilang, jadi kukira disuruh tunggu di motor. 5 menit, 10 menit, ngga ada tanda-tanda si prajurit bakal keluar dari pos. dengan jengkel yang ditahan, pergilah aku ke pos. Lalu si soldier itu melihatku; "masuk aja mas, duduk dulu!". di dalam, ia mengulangi lagi 'wejangannya'; "itu kan ada tanda verboden mas, jadi kalau mau masuk lapor dulu... bla bla bla!" "tapi itu koq yang lain pada masuk aja pak?", tanyaku. "mereka itu pada punya stiker mas!" oh begitu... padahal aku lihat banyak juga yang tidak pakai stiker... "jadi selanjutnya gimana pak?" tanyaku lagi. "Iya sebentar mas". lalu aku tetap menunggu, sementara si prajurit terlihat seperti tidak melakukan apa-apa. Beberapa menit kemudian, akhirnya ia mengeluarkan kertas seperti nota dari laci, and it turned out to me as surat tilang. "jadi sekarang mas saya kasih surat tilang aja, hari senin jam 8 datang ke kantor. karena mas orang sipil mungkin akan dilimpahkan ke polisi. Jadi ingat mas, ini area militer... bla bla bla bla!" ia mengulangi lagi wejangannya. Uhh, iya iya... jengkelnya, hanya untuk memberikan selembar surat tilang aja kok terkesan dilama-lamain, mungkin ada kali 30 menit. ada apa sih? apa itu suatu bentuk hukuman... atau (mudah-mudahan ngga) personel PM itu secara halus menawarkan solusi 'damai'...? tapi apa iya, masak PM jadi sama aja kaya oknum polisi?

pagi tadi aku pun ke kantor POM AU. Petugas di sana - lagi-lagi - mengulangi wejangan yang sama. "kalau sampeyan sering ada acara di sini, harus pakai izin tetap." aku sudah tau bahwa izin tetap itu adalah stiker yang dapat dibeli di pos seharga 20ribu perak. "ah ngga lah pak, saya cuma sekali-kali aja koq!". Aku lalu bertanya, "pak, mestinya kan saya dicegat sebelum masuk, kemarin itu koq setelah saya mau keluar baru dicegat?". Iya kan, seharusnya kalau mau menjaga keamanan, setiap kendaraan asing yang akan melintas masuk mesti diperiksa, bukan setelah keluar baru diperiksa. kalau seandainya aku teroris dan sudah terlanjur menaruh bom di sana gimana, mereka tidak tau apa-apa kan? "iya, harusnya kalau mau masuk sampeyan minggir dulu ke pos.", petugas itu tidak menjawab pertanyaanku... selanjutnya ia menawarkan apakah masalahnya diselesaikan di sini atau dilimpahkan ke polisi. "ya, kalau sampeyan merasa nyaman, atau punya kenalan polisi, tidak apa-apa kalau diselesaikan di polisi aja." "kalau diselesaikan di sini aja gimana pak?" tanyaku. "yaa, boleh... bayar aja ongkos administrasinya." Akhirnya setelah membayar 15ribu, aku dapat memperoleh SIM-ku kembali.

karena ngga ngerti hukum, aku malah jadi bingung, kok ya bisa petugas itu menawarkan dua alternatif seperti itu... yang benar yang mana??

oh... Indonesiaku...



25.3.05

ummuka ummuka ummuka...

mengingatkan akan perangai saya waktu jaman sd dahulu... tiap dapet ranking selalu merengek minta kaset nintendo, hehe, hiks...

forward dari Lucy...

Tulisan
si Anak
Pada suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur, yang sedang
menyiapkan
makan malam, dan ia menyerahkan selembar kertas yang selesai ditulisinya.

Setelah ibunya mengeringkan tangannya dengan celemek, ia membacanya dan inilah tulisan si anak:
· Untuk memotong rumput minggu ini Rp. 7 500,00
· Untuk membersihkan kamar minggu ini Rp. 5 000,00
· Untuk pergi ke toko menggantikan mama Rp. 10 000,00
· Untuk menjaga adik waktu mama belanja Rp. 15 000,00
· Untuk membuang sampah setiap hari Rp. 5 000,00
· Untuk rapor yang bagus Rp. 25 000,00
· Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 12 500,00
----------------------------------------------------------------
Jumlah utang Rp. 80.000,00


Si ibu memandang anaknya yang berdiri di situ dengan penuh harap, dan berbagai kenangan terlintas dalam pikiran ibu itu. Kemudian ia mengambil bolpen, membalikkan kertasnya, dan menulis:
· Untuk sembilan bulan ketika mama mengandung kamu selama kamu tumbuh dalam perut mama, GRATIS.
· Untuk semua malam ketika mama menemani kamu, mengobati kamu, dan mendoakan kamu, GRATIS.
· Untuk semua saat susah, dan semua air mata yang kamu sebabkan selama ini, GRATIS.
· Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas di waktu yang akan datang, GRATIS.
· Untuk mainan, makanan, baju, dan juga menyeka hidungmu, GRATIS, Anakku.
· Dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, harga cinta sejati mama adalah GRATIS.

Setelah selesai membaca apa yang ditulis ibunya, ia menatap wajah ibunya dan berkata: 'Ma, aku sayang sekali pada Mama'.

Dan kemudian ia mengambil bolpen dan menulis dengan huruf besar-besar: "LUNAS".

22.3.05

ortu...

ah, orang tua kita tuh... tak peduli seberapa sering kita membantah, bahkan mendurhakai... selalu saja, rasa cintanya tak pernah sedikitpun berubah...

kalau sudah begini, ingin rasanya berdo'a,
Rabbana, panjangkanlah usia mereka,
karena aku ingin sekali membuat mereka bahagia,
aku ingin melihat mereka menyaksikan aku sebagaimana yang mereka harapkan,
aku ingin memberi mereka seorang menantu yang shalihah... yang sayang kepada mereka,
aku ingin memberi mereka cucu, dan melihatnya tumbuh besar, pintar, dan akhirnya masuk fakultas kedokteran, sebagaimana yang mereka harapkan kepadaku dulu,
aku ingin melihat mereka bahagia dan selalu tersenyum,
aku ingin... berkumpul bersama mereka lagi kelak di jannahMu,

ya Rabbana, amiin!

nice!

Rasanya... pengen balik lagi ke pantai teluk bayur, dan teriak sekeras-kerasnya di depan deburan ombak samudera hindia... AAAHHH!!!

Sejak aku pindah ke kota bandung untuk kuliah 4.5 tahun lalu, baru kali ini aku ngerasa kalo kepulanganku kemarin berkesan banget. Untuk pertama kalinya aku bisa cuap-cuap di depan kalangan ilmuwan dan akademisi dari berbagai macam universitas, walau cuma lima menit, di IPB... kampus yang pernah jadi 'impianku', walau akhirnya melayang gara2 nilai rapor yang nggak mencukupi, hehehe. dan 'uniknya' lagi, selain disaksikan oleh bapak2 dan ibu2 dosen dan peneliti, juga oleh seorang sobat lama penghuni kampus itu. hey, finally we've met... in an unique way! lalu tak disangka pula, seorang lagi sobat lama juga turut hadir... dan akhirnya reuni-lah kita bertiga...

aku juga lumayan terharu dengan sikap dosen pembimbingku yang sangat suportif, dan teman-teman se-lab yang bikin aku cukup 'pede' dengan keceriaan mereka.

Sepulang seminar, ortu pun, seperti biasa menyambut dengan wajah berseri... dan homemade beefsteak pun telah tersaji. Ya Allah, dengan cara apa lagi aku bersyukur...

special thanks buat p'freddy, p'idam, p'aris, bu wulan, roby, boaz, galuh, dio
makasih juga buat ima atas salam jitak+tonjoknya ;p
dan... lucy, makasih!!! suaraku emang kurang jelas, dah gitu panitianya ga kasih mic pula...


12.3.05

Ambalat, oh Ambalat...

Alhamdulillah, Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah bersepakat untuk menyelesaikan masalah Ambalat dengan cara damai. Belakangan ini saya teramat sedih melihat sebagian rakyat Indonesia yang begitu mudah tersulut amarahnya menyikapi kasus ini. Ribuan orang, dari tukang becak sampai anggota DPR mendaftar untuk menjadi relawan ganyang Malaysia. Ya Allah... saya kira frase mengerikan tersebut sudah terkubur dalam-dalam sejak dipakai oleh Bung Karno (yang diprovokasi oleh PKI) dalam kasus konfrontasi dengan Malaysia tahun 60-an lalu. Namun sekarang kita sudah terbiasa mendengarnya dalam pemberitaan berbagai media massa. Mungkin dapat dipahami juga bahwa penyikapan-penyikapan tersebut merupakan akumulasi dari beberapa masalah yang melibatkan kedua negara bersaudara ini, terutama kasus terebutnya Sipadan-Ligitan dan kasus TKI ilegal.

Tetap saja di luar semua faktor tersebut, paham nasionalisme memang telah berhasil memorak-porandakan rasa persaudaraan ummat Islam di dunia. Paham inilah yang menyebabkan runtuhnya daulah Islamiyyah Turki Utsmani. Akibatnya, seluruh jazirah arabia dan afrika utara yang tadinya merupakan satu kesatuan kini telah terpecah belah menjadi puluhan negara yang mengusung paham nasionalisme arab.

Paham ini juga telah meruntuhkan rasa kepekaan kita sebagai bagian ummat Islam terhadap berbagai masalah dan penderitaan yang mendera beberapa negara muslim. Penderitaan rakyat Palestina, Afghanistan, diinvasinya Irak oleh Amerika Serikat, hanya menimbulkan sedikit respon dari kita yang tak terlalu signifikan. "Ah itu kan masalah dalam negeri mereka, biar aja mereka urus sendiri. Kita aja di sini masih susah mikirin harga2 yang makin naek." Begitulah kira-kira pikiran sebagian dari kita.

Akan tetapi, menyikapi kasus Ambalat ini, amarah kita menjadi cepat sekali tersulut, bagai api bertemu minyak. Ribuan orang dengan begitu emosionalnya berdemonstrasi di jalan-jalan, mengumandangkan takbir (???), 'mengadili' para mahasiswa Malaysia yang tengah menuntut ilmu di sini, bahkan ada yang sudah mengorganisir latihan beladiri untuk persiapan perang dengan Malaysia (na'udzubillahi min dzalik!!!). Padahal dulu pemerintah 'mencak-mencak' mengetahui Laskar Jihad-nya ust. Ja'far Umar Thalib mengadakan latihan beladiri untuk melindungi kaum muslim di Maluku dari antek-anteknya Manuputty yang nyata-nyata melakukan makar terhadap NKRI.

Media massa yang seharusnya menenangkan situasi, eh malah mengapi-apikan (istilahnya menlu Malaysia, Syed Hamid Albar) suasana yang memang sudah telanjur panas ini. Metro TV dengan bangganya (mungkin...) selalu menampilkan video klip TNI yang sedang unjuk kebolehan dengan dilatarbelakangi lagu 'Maju Tak Gentar' untuk mengawali dan mengakhiri pemberitaan mengenai masalah ini, seolah-olah negara kita sudah mendeklarasikan peperangan.

Sebenarnya, saya pribadi juga tidak setuju dengan Malaysia yang dengan seenaknya memberikan konsesi kepada Shell untuk menambang minyak dan gas yang terkandung dalam perairan Ambalat. Padahal jelas-jelas menurut hukum internasional, garis batas antara dua negara tetap tidak berubah sejak Sipadan-Ligitan masuk teritori Malaysia. Saya juga menyesalkan sikap personil Tentara Diraja Malaysia yang melakukan pemukulan terhadap pekerja Indonesia yang tengah membangun mercusuar di Karang Unarang. Namun hendaknya, masalah ini diselesaikan dengan musyawarah. Sebagaimana yang telah digariskan dalam Al Qur'an, apabila terjadi perselisihan antara kaum Muslimin, hendaknya dimusyawarahkan.

Akhirnya, saya hanya bisa berdoa, semoga Allah membukakan hati-hati kita, mata kita, pendengaran kita, pikiran kita, bahwa Ummat Islam adalah SATU!!!

Jalan kita masih panjang...

10.3.05

Hapuskan Fiskal!!!

Hapus hapus hapuskan fiskal
hapuskan fiskal SEKARANG JUGA!!! (dengan melodi yel-yel aksi mahasiswa)

Kawan-kawan, jika kalian setuju dengan isi petisi ini, klik link ini untuk turut berpartisipasi menyukseskan petisi ini. Saya adalah orang yang ke-2803 yang telah meng-approve petisi ini.

To: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

PETISI MENUNTUT FISKAL DIHAPUSKAN

Dengan ini kami yang namanya tertera dibawah ini menyatakan bahwa keputusan untuk yang membatalkan pembebasan FISKAL adalah keputusan yang tidak lagi didasari oleh alasan-alasan yang benar karena:

1. Alasan penolakan dihapuskanya FISKAL sangat picik karena hanya dilihat dari sudut pandang satu kelompok saja: Industri Pariwisata Domestik.

2. FISKAL adalah bentuk SUBSIDI bagi industri pariwisata domestik, yang berakibat tidak terjadinya lecutan daya saing untuk berkompetisi di pasar pariwisata global.

3. FISKAL melemahkan kesempatan menyerap ilmu-ilmu pengetahuan terkini dan kesempatan belajar 'pergaulan internasional' untuk semua lapisan masyarakat kita dari negara2 yang lebih maju.

4. Tidak pernah ada penjelasan rinci dan transparan berapa pemasukan negara dari FISKAL sebenarnya?

5. TIdak pernah ada informasi evaluasi positif dan negatif dari pemberlakuan FISKAL ini selama bertahun-tahun.

6. Tidak pernah ada informasi dan prosedur jelas bahwa FISKAL di net-off dengan pajak penghasilan.

7. Pelaksaaan pemungutan FISKAL rawan korupsi dimana pada prakteknya ada petugas bandara yang menerima pembayaran pribadi kurang dari pungutan FISKAL.

8. Penolakan penghapusan FISKAL melanggar kesepakatan kepala negara pada Asean Tourism Agreement (ATA) untuk menghapus semua hambatan ke luar, termasuk pungutan fiskal bagi warga RI yang akan ke luar negeri paling lambat hingga akhir 2005.

9. Alasan Mentri Pariwisata bahwa, "... dengan bebas fiskal, maka orang akan bebas ke luar negeri. Bagi yang punya uang pas-pasan sekalipun, dia bisa memilih pergi ke luar negeri, seperti Singapura. Padahal kami mengharapkan wisatawan itu memilih Lombok atau Padang.", meremehkan dan menghalangi hak masyarakat Indonesia biarpun yang berpenghasilan "pas-pas-an" untuk bebas pergi ke tempat manapun yang mereka pilih.

Pilihan untuk pergi ke suatu tempat wisata harus didasarkan pada keunggulan-keunggulan serta fasilitas tempat wisata itu sendiri dan jangan dihalangi oleh peraturan pajak yang tidak jelas alasannya.

KARENA SEBAB-SEBAB DIATAS KAMI MENUNTUT PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENGHAPUSKAN PUNGUTAN PAJAK YANG BERNAMA FISKAL

HAPUSKAN FISKAL UNTUK KEMAJUAN INDONESIA

Sincerely,

The Undersigned

The Menuntut Fiskal Dihapuskan Petition to Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) was created by Aliansi Masyarakat Indonesia Untuk Menghapuskan Fiskal and written by Adijaya Haryoprawiro (penulis@gmail.com). This petition is hosted here at www.PetitionOnline.com as a public service. There is no endorsement of this petition, express or implied, by Artifice, Inc. or our sponsors. For technical support please use our simple Petition Help form.

Send this to a friend




6.3.05

meine persoenlichkeit (aktualisiert)


fadil,

Your personality is Phlegmatic Sanguine.

Your scores are below

Overall:
Melancholy:8
Phlegmatic:17
Sanguine:10
Choleric:5

Strengths:
Melancholy:3
Phlegmatic:5
Sanguine:8
Choleric:4

Weakneses:
Melancholy:5
Phlegmatic:12
Sanguine:2
Choleric:1

Thank you for taking the personality test. The scores above are out of 20 total points for strengths and weaknesses for a total combined point value of 40.Please pass the link on to your friends so you can learn about their personalities. http://www.oneishy.com/personality

Jehiah Czebotar
webmaster@oneishy.com

walau PhlegmaticSanguine, melancholy menempati urutan ke-2 dalam weaknesses... ukhh, no wonder i was being too sensitive lately... :( that L thing sure has great power to change...!

NUYI, gw minta pendapat elo sebagai calon psikolog! please...?
other opinions are very welcome!

3.3.05

tentang mati...

Dari seorang sahabat lama,

Assalamu'alaikum

Hari ini...
Sudah berapa kalikah memikirkan KEMATIAN?

Pasti datang!

Tidak percaya? Atau...Ahh masih jauh???

Sungguhkah itu?

KEMATIAN datang kapanpun, dimanapun, kepada
SIAPAPUN---TUA maupun MUDA!!!

Sudah siapkah kita?

Apa bekal kita?

Sholat fardhu?

Shaum sunnah?

Tilawah?

Ibadah2 sunnah lainnya?

Ah jangankan ibadah sunnah...ibadah fardhu pun
masih tersendat...

Temanku tersayang...Akankah kita MATI dalam
khusnul khotimah? Atau su'ul khotimah?

MATI dalam iman ISLAM atau dalam
kesesatan...kelemahan?

HATI2!!! Mungkin setelah membaca tulisan
ini...KEMATIAN datang menjemput!!!

Dengan cara yg tak terduga!!!

Apakah peristiwa tsunami di Aceh tidak membekas
sedikit pun dlm ingatan akan MATI?!

Apakah semua peristiwa2 di alam ini tidak juga
mencairkan hati yg membeku dalam dada?

Temanku tersayang...Sungguh diri ini ingin bertemu
denganmu di Surga-Nya

Apalagi yg memberatkanmu utk mengingat KEMATIAN
dan mempersiapkan bekal utk itu?

Try to live ur life to da fullest, as if u're
gonna die tommorow

Wassalam

jazakillah ukhti...!