20.9.05

flu burung

ya Allah, flu burung mulai merebak... sudah satu keluarga dan satu orang yang meninggal akibat flu burung, dan sekarang empat orang sedang dalam perawatan. semoga mereka diberikan kesembuhan!

mungkin sebelum kasus flu burung menjadi ramai, banyak orang tidak khawatir, atau menganggap remeh ketika tubuhnya terserang influenza, karena influenza sudah menjadi stereotype penyakit ringan yang akan sembuh sendiri.

namun sekarang, ketika aku mulai bersin2, tenggorokan mulai terasa tidak enak, hidung mampet dan berair... wah, jangan-jangan...?? apalagi menyantap hidangan ayam merupakan salah satu kesukaanku (walau diketahui bahwa virus H5N1 akan mati ketika ayam dimasak hingga matang). yang jelas gejala-gejala ini lumayan membuatku ngeri... (takut mati, juga gejala keimanan yg masih rapuh).

avian influenza atau flu burung... sungguh bukti Kemahakuasaan-Nya, betapa manusia amat-sangat lemah... dan hanya kepadaNya lah kita berserah!

17.9.05

my recent life

As a jobseeker: still seeking for a worth job... Kabar terbaru, gagal mengikuti seleksi KPK berikutnya. uh, rada sedih juga, tapi mungkin itu bukan jalanku. mungkin juga aku emang ga cocok jadi pemberantas koruptor. atau cocoknya jadi yang diberantas?? (na'udzubillah!). eniwe, last week aku ke bandung buat ikutan presentasi karir BEJ yang diadakan di kampusku. BEJ cukup menarik buatku, karena sekarang salah satu cita2-ku adalah jadi investment banker (ngga nyambung kalee'!), dan pekerjaanku sekarang juga masih di bidang yang relatif sama. namun emang dasar nasib, aku nyaris patah arang ketika kadiv HRD-nya mensyaratkan ipk>3. ukh, sesek banget deh, tipikal HRD di hampir semua perusahaan besar yang selalu menyamaratakan ipk, tak peduli dari kampus antah-berantah sekalipun. kenapa mereka tak menyadari kalau ipk itu tidak ada standarnya untuk setiap kampus, tidak seperti NEM atau nilai UAN yang soalnya disamakan bobotnya untuk seluruh pelosok negeri. tanpa bermaksud sombong, tapi apakah seorang mahasiswa ITB dgn ipk 2.6 dapat dianggap lebih bodoh daripada.. katakanlah, seorang mahasiswa STIE 'anu' dgn ipk 3.2??? it doesn't make sense at all! but still, hal itu tidak mengurungkanku untuk menyerahkan lamaran ke BEJ. mudah-mudahan Allah membukakan mata mereka (ceile...).

As a commodity broker: i've got my new investor, which is my own uncle.. hehe. rabu kemarin aku ke kantornya bareng manager-ku buat sign agreement, and then my manager explained the general thing 'bout the invesment in commodity futures trading. ternyata pamanku baru-baru ini abis redemption reksadananya setelah 3 bulan and made 66% profit.. wow, that's huge!
di perjalanan, manager menanyakan apakah aku tertarik bergabung di management.. lalu aku jawab kalau aku cukup interested juga. tapi dalam hati sebenernya ragu, sebab setauku, para manager di kantorku ditarget buat datengin investasi minimal 100jt sebulan. wah, apa aku bisa?? di lain pihak, aku juga sangat tertarik untuk bergabung di R&D, karena masih relatif nyambung dgn background eksaktaku.. dan kulihat juga kalau R&D di kantorku masih jauh dari optimal dibandingkan dgn R&D di kantor2 kompetitor. well, tapi aku ngga terlalu serius menanggapi tawaran manager, karena sampe sekarang aku masih coba2 kirim lamaran ke tempat lain. yeah, mungkin yang mana yang duluan dapet akan kuambil, asal halal! ;)

5.9.05

polemik AAC

lagi iseng ngecek postingan2ku yang lalu, cukup terkejut juga. pada posting 'Ayat-Ayat Cinta' pada 8 Januari 2005 lalu, ternyata sudah hinggap 6 comments. 2 comments pertama sudah kubaca. 4 comments berikutnya cukup menarik, karena nampaknya ada seorang 'anonymous' yang sangat tidak menyukai novel tersebut, dan kemudian dibantah oleh 3 comments berikutnya. seorang bernama Irwan dan yang lainnya tidak diketahui identitasnya.

Anonymous said...

Assalamu'alaikum warahmatullah

maaf buat saudara yang mengatakan bahwa novel 'ayat-ayat cinta' itu baguus bangeeet,saya hanya ingin mengatakan bahwa novel tersebut adalah propaganda dari orang -orang yang ingin menyesatkan orang ber iman dengan dalih seorang mahasiswa Al-Azhar Cairo dan seorang murid dari syeikh ternama.
ketahuilah isi dari novel tersebut adalah sampah dan yang menulis adalah MUNAFIQ

WALLAHIL 'ADZIM KALAU BUKAN KARENA RASA CINTA SAYA KEPADA ORANG ORANG YANG BERIMAN SAYA HANYA AKAN DIAM,SAYA MARAH KARENA SEORANG MUNAFIQ YANG BERANI MENODAI AGAMA YANG SUCI DENGAN BERANI-BERANINYA MENCANTUMKAN ULAMA SALAFUS SHOLEH SEBAGAI PENDUKUNG ISI DARI NOVEL TERSEBUT

Terlalu banyak ke munafiq an di dalam buku tersebut..

NAUDZUBILLAH..BERTAUBATLAH!!

11:31 PM

Anonymous said...

Kepada saudaraku yang langsung mengecap si penulis seorang yang munafik..., jangan langsung mencela dengan kata-kata seperti itu. Berhati-hatilah akhii,saya al faqir hanya mengingatkan bahwa masalah munafik itu masuk dalam wilayah hati. Rasulullaah saw sendiripun tidak langsung memberikan cap kemunafikan kepada seseorang, hanya saja beliau memberikan tanda-tandanya saja. Karena, masalah kemunafikan itu masuk dalam urusan pengetahuan Allah dan hanya Allah yang lebih mengetahuinya. janganlah kita sebagai hamba yang mengaku hambaNya merasa diri lebih tahu dari Nabi SAW tercinta mengenai masalah hati seseorang, kemudian kita mengecapya sebagai seorang munafik!Tidak saudaraku....!. Bukankah penghulu para anbiya wa rasuul (Nabi Muhammad SAW)pernah bersabda:" siapa yang mencela sesama muslim maka ia fasiq dan siapa yang membunuh muslim ia itu kufur"(rujukan: Kata sambutan para ulama dunia dalam kitab mafahim yajib an tushshahah).Saya kira andapun mengetahui saudaraku..kalau sikap mencaci atau mencela seseorang itu bukan sikap yang baik bagi eorang muslim. seandainya dalam buku ayat-ayat cinta tsb menurut anda tidak bagus, bukankah masih banyak ilmu yang baik yang bisa kita ambil dan dikaji dari buku tersebut.Bisa jadi tuduhan yang kita lontarkan kepada sesama muslim itu disisi lain karena ketidak tahuan kita akan suatu ilmu atau bahkan suatu dalil yang memerlukan ilmu 'alat dalam menafsirkannya, atau mungkin kedangkalan pikiran kita dalam memandang suatu masalah. lebih baik anda bersilahturahmi kepada penulis mengenai hal2 yang mengganjal dihati anda untuk anda bedah lebih mendalam. Bukankah itu akhlaq yang dicontohkan para ahli ilmu dari para ulama salafushshaaleh. Itupun bila kita mengaku orang2 yang berjalan di atas manhaj salaf. Ya akhi, bukankah kita merasa paling benar sendiri dapat memunculkan penyakit hati yang namanya sombong, merasa paling hebat,merasa paling suci.Padahal kebenaran itu hanya milik Allah. Kita merasa suci, padahal Allah tahu siapa diri kita yang sebenarnya. Mungkin seandainya ilmu kita ini di kumpulkan tiada dapat menandingi ilmu Allah yang Maha Luas. mungkin ilmu yang kita miliki ini hanyalah sititik dari titiknya ilmu Allah yang Maha Agung.Maaf sebelumnya saudaraku... ini adalah bukti cinta dan sayang kami kepadamu sebagai sesama muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam S.Al Hujuurat:"Sesungguhnya orang mu'min itu bersaudara.....". Jazakallaah yaa akhii. kebenaran hanya milik Allah SWT. Saya Al Faqir memohon taufiq untuk seluruh ummat Rasulullah saw.Wassalaamu 'alaikum wr.wb

1:11 AM

Anonymous said...

ass. kepada saudaraku yang memberikan pendapat bahwa novel "ayat2 cinta" munafik, propaganda; saya hanya ingin mengatakan "semoga Allah memaafkan dirimu!"

7:12 AM

irwan said...

assalaamu 'alaikum. Wahai saudaraku! Mari kita sama-sama membersihkan hati dan jiwa kita dari penyakit hati dan dengki, serta sikap suka menyalahkan dan mencela orang lain terutama saudara seiman dalam aqidah tanpa bukti yang kuat&benar. Sikap tersebut hanya menjadikan fitnah belaka bagi dan dikalangan kaum muslimin. Bersikaplah sebagai peneliti yang jantan. Jangan merasa hebat dan paling 'aliim padahal Alqur'an saja kita belum hapal apalagi memahami. Berhati-hatilah wahai saudaraku seiman, syetan senantiasa menyerang hamba Allah yang berjalan di jalan Allah dari berbagai arah. Bahkan menyerang kita melalui cara2 yang kita sendiri tidak menyadari bahwa itu adalah tipudaya syetan. Salah satu cirinya diantara ciri2 orang2 yang tertipu ialah dimana kita dengan keilmuan sedikit ini langsung memvonis saudara kita dengan berbagai tuduhan tanpa penelitian yang mapan dan mantap, hanya penilaian subyektif yg mengedepankan emosi dan nafsu amarah. bukankah AlQur'anul kariim dan sunah Nabi Muhammad SAW yang mulia mengajarkan kepada kita untuk berdialog dengan adab dan akhlaq yang baik? Lalu dimana akhlaq Islam yang indah itu bila langsung menghujat saudara kita dgn perkataan Munafik? Dan jangan sampai pula kita memanggil dengan sebutan "Hai kafir!" Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda:"Janganlah engkau memanggil saudaramu sesama muslim dengan sebutan "Hai Kafir!" karena sebutan itu akan kembali kepada salah satu diantara keduanya. Salam sayang penuh rindu karena Allah SWTuntuk seluruh kaum muslimin dariku.Mari kita bertaubat bersama-sama, karena mungkin kita pernah tersalah sebagai manusia. Wassalaam

7:34 AM

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan tanggapannya, semoga dapat jadi ibrah untuk kita semua.