Lagi-lagi kemajuan teknologi informasi membuktikan bahwa jarak ratusan kilometer nyaris tidak berarti...
Yup, sudah setahun ini aku mengenal seseorang yang bermukim di Palembang nun jauh di sana. Asalnya dia adalah sobat dari sobatku yang kebetulan tinggal sekosan dgnku di Bandung. Waktu sobatku ini belum punya hape, mereka sering sms-an pake hape-ku. Akhirnya ia, sebut aja C, jadi tertarik kenalan denganku yang telah berbaik hati menjadi fasilitator telekomunikasi mereka (ceilee...).
Dan perkenalan itu pun berlanjut... berangsur2 aku mengetahui bahwa ia adalah seorang bidan (what a noble profession...), pernah bertugas di sebuah klinik perkebunan yang amat terisolasi dari peradaban dan karenanya sampai putus 'ngaji' hingga 2 tahun, mantan anak tomboy (oops, ketahuan deh gendernya...) yang doyan band2 grindcore macam Sepultura - walau kini dah berjilbab lebar - , dan bahkan pernah di-ruqyah gara2 kena gangguan jin (konon kabarnya si jin jatuh cintrong ma dia... tp omongan jin mah ga bisa dipercaya...), sedihnya ia ketika menangani persalinan yang berujung pada kematian sang jabang bayi, jemunya ia dgn rapat2 'tak berkesudahan' untuk persiapan abangnya yang mo merit, 'gateknya' ia terhadap pernak-pernik internet seperti friendster dan e-mail... hal-hal seperti itu jadi bikin aku penasaran, jarang-jarang ada orang macam ini, hehehe...
dan pekan-pekan ini pun komunikasi masih tetap berlanjut... aku lumayan kaget juga ketika dia tiba2 nelepon.. celakanya di saat aku lagi tes seleksi di sebuah bimbel... gilo nian;p dan terkuak lah suara aslinya lengkap dengan dialek palembang yang amat kentalnya... bahasanya pun masih mix indonesia-palembang... alahmaak, sepertinya masih 'perawan' dari budaya metropolis jakarta yang makin mendesak ke pelosok negeri.
Cit, untungnya kamu masih 'gatek', jadi idak mungkin la pacak baco blog cak ini kan... ;p
super duper gak puenting!!!