Ada dua peristiwa unik di Malaysia, Senin kemarin. Yang pertama, majelis persandingan Siti Nurhaliza dan suaminya, Datuk Khalid Mohammad Jiwa atau biasa disebut Datuk K (ke, bukan ka, hehe), yang disiarkan langsung oleh TV3, salah satu stasiun televisi swasta di sini. Yang kedua, Inisiatif RTM, stasiun televisi kerajaan dan Astro, saluran TV berbayar - semacam indovision di Indonesia - mempertemukan Mawi dan bekas pacarnya, Ina, dan juga disiarkan langsung. Dan kedua-dua acara itu berlangsung pada jam yang sama: prime time. Bagi yang ngga tau Mawi, dia adalah seorang penyanyi melayu rising star di Malaysia, juara akademi fantasia 2005, dan banyak orang sebut bahwa popularitasnya sudah menyamai Siti Nurhaliza. Selain menyanyi, juga sangat banyak membintangi iklan, mulai dari elektronik, parfum, sampai kopi.
Harian Metro melaporkan, majelis persandingan Siti-Datuk K ditonton 6.3 juta orang, dan acara reunion Mawi dan Ina, ditonton 4.7 juta orang. Kalau dijumlah, sudah melebihi separuh penduduk Malaysia. Begitulah cara media-media Malaysia cari duit. Mereka tau kalau orang-orang melayu memang sangat tertarik dengan dunia entertainment, khususnya artis-artis melayu. Setiap liat koran-koran melayu macam Harian Metro, The Malay Mail, pasti headline yang tampil selalu mengenai berita artis; ada artis A dan artis B berantem sampe cakar-cakaran lah, gosip Siti ngerebut suami orang lah, sampe Datuk K yang bukan artis juga kebawa-bawa berita pasal istrinya yang nuntut 'harta sepencarian' (harta gono-gini kali yee) selepas bercerai.
Yang lebih sedih lagi, RTM yang stasiun tv kerajaan itu, yang seharusnya tidak menaruh profit di atas pendidikan dan pembelajaran masyarakat, malah ngotot menayangkan acara yang amat sangat super duper ngga penting: mempertemukan kembali Mawi sang Rising Star Malaysia dengan Ina, bekas pacarnya yang katanya juga cinta pertamanya. Sampai-sampai keesokan harinya, sang menteri penerangan pun diinterogasi para anggota parlemen yang menanyakan apa faedahnya acara seperti itu. Dan mirisnya, sangat banyak orang-orang melayu yang menyambut baik penayangan acara itu. Sampai-sampai ada seorang ibu yang katanya mengidap kanker, berdoa dengan penuh kesungguhan sampai solat hajat setiap malam agar Mawi bersatu kembali dengan Ina, seperti dilaporkan juga oleh Harian Metro... masya Allah, miris hati ini, kok ya bisa-bisanya sih kaya gitu...
Mungkin masalah yang dihadapi kaum melayu sekarang hampir sama dgn masalah kaum pribumi di Indonesia. Sama-sama terbuai dengan hal-hal yang tidak esensial dan superficial seperti ini. Akibatnya jg hampir sama, kaum melayu Malaysia dan pribumi Indonesia sama-sama termarjinalkan di bidang ekonomi dan pendidikan.
Ayo dong bangkit!!! (geregetan gw...)
Foto-foto dari http://mstar.com.my