17.9.04

Tak Kenal Tak Sayang

Assalamu'alaikum Wr Wb,
Apa kabar?
how do you do?
baa kabanyo?
wie geht's?
piye kabare?
damang?

Perkenalkan, nama saya Mohammad Fahdillah Rhani. Keluarga dan teman-teman semasa TK-SD di Jakarta memanggil saya Ano. Begitu kami sekeluarga pindah ke Bogor, teman-teman sekolah mengenal saya sebagai Fadil. Jangan tanya mengapa, karena saya malas menjawabnya.

Saya lahir malam Ahad 19 Juni 1982, beberapa jam setelah seorang wanita mulia yang juga nenek saya, Ranisah, menghembuskan nafas terakhirnya. Maka almarhum kakek saya pun mengabadikan namanya di belakang nama saya.

Saya kuliah di departemen fisika ITB dan sekarang sedang menyelesaikan tugas akhir sarjana bidang fisika medis. Walaupun saya merasa fisika bukan jiwa saya, alhamdulillah sampai sekarang saya masih bertahan dan ingin cepat-cepat menyelesaikannya, walaupun dengan indeks prestasi yang cukup minim. Menyadari hal itu, untuk menaikkan daya kompetisi, saya pun ingin meneruskan studi master (bukan fisika), kalau bisa ke salah satu negara maju di benua Eropa.

Dalam beberapa tahun ke depan, isu lingkungan hidup akan menjadi trend baru di dunia, karena daya dukung bumi yang semakin kritis, populasi manusia yang meningkat drastis, dan polusi yang semakin mengganggu kehidupan. Maka saya pun tertarik untuk mengambil master bidang studi lingkungan. Namun, dunia perbankan dan segala dinamikanya juga menarik minat saya, dan sepertinya nyambung dengan latarbelakang fisika saya, karena pergerakan keuangan dapat dianalisa dengan pendekatan matematika dan fisika, terutama statistika. Maka saya juga tertarik untuk menempuh master bidang analytical finance.

Hmmm, begitu banyak keinginan dan saya pun mencoba untuk realistis. Bagaimana kalau saya gagal untuk S2 ke luar? Saya melirik program MM di salah satu lembaga pendidikan di Jakarta yang menawarkan internship pada company-company besar di Jakarta. Walaupun cukup mahal untuk kantong kaum kelas menengah seperti keluarga saya, tapi segalanya perlu pengorbanan bukan? Semasa menunggu peluang S2, saya juga akan mencoba mengajukan lamaran-lamaran ke berbagai perusahaan. Saya tertarik dengan dunia perbukuan, dan dunia penerbitan cukup menggugah minat saya untuk terlibat di dalamnya. Apalagi akhir-akhir ini tingkat produksi buku-buku lokal cukup semarak dan bergairah. Fenomena yang sangat menggembirakan bagi bangsa Indonesia.

Lalu saya akan menikah untuk yang pertama kali, dan mudah-mudahan juga yang terakhir kali. Maksudnya, mudah-mudahan Allah menjaga hati saya untuk tidak tergoda berpoligami (karena alasan-alasan syahwat, bukan kemanusiaan). Saya akan menjadi suami dan bapak yang baik dan bertanggungjawab, sehingga dapat diteladani oleh anak-anaknya.

Dan pada akhirnya, saya akan berusaha untuk bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, bahkan dunia, insya Allah!

Sampai jumpa!
So long!
Tschus!

Wallahua'alam.

1 comment:

Anonymous said...

Dear Fadil...
Seru juga baca blognya... Ry tertarik sama isinya begitu rame dan gado gado... sesuai dengan cita -cita dan harapan...
especually tentanng Zero Energy dan ayat -ayat cinta. gima kalo jadi energy Cinta???
Yentang Zero Energy.... setuju banget kalo Indonesia lagi krisis energy... dan ini emang kudu dipulikasikan sam kita2 bahwa max 10 tahun ke depan negeri kita yang katanya subur makmur ini bakalan jadi net Imported minyak!!!! sedih yach..
Thanks.. next time ry kasih comment lagi