29.12.04

Layu Sebelum Berkembang

Ahad pagi kemarin, air mata mengalir deras di Sri Lanka, India, Malaysia, Thailand, Maldives, Somalia, dan... Indonesia. Lebih dari 20 ribu jiwa telah pergi. Sangat banyak diantaranya adalah anak-anak, calon generasi penerus. Tak terbayangkan perasaan seorang mahasiswi UGM asal Banda Aceh -tempat dengan jumlah korban terbanyak- yang tak dapat mengetahui kondisi keluarganya, karena jaringan telepon yang terputus. Terlalu menyedihkan, terlalu memilukan untuk dikatakan. Tuhan telah menentukan datangnya bencana ini sebagai kebijaksanaanNya. Yang dapat kita lakukan hanyalah sujud tunduk padaNya.

Ya Tuhan, kami sadar dosa-dosa kami tak dapat terkatakan lagi, bahkan melebihi dahsyatnya tsunami yang Kau kirimkan...
Ya Rabbul 'Izzati, dengan keperkasaanMu, kuncup-kuncup harapan kami telah terhempas, terhanyut, layu sebelum berkembang...
Ya Ghaffar, kami tunduk dengan segala ketetapanmu... maka dengan kasih sayangMu, ampunilah dosa-dosa kami...

...and to be firm and patient, in pain (or suffering) and adversity, and throughout all periods of panic. Such are the people of truth, the God-fearing. (Al Baqarah: 177)

No comments: