8.2.05

jurnalku yang tercecer (III)

Kuala Lumpur, 12 Juli 2004, 7.41am

Kemarin akhirnya saya bertemu Zefy. Dia warga Indonesia yang kuliah di Universiti Kebangsaan Malaysia. Kita bertemu di KL Sentral. Melihat KL Sentral, saya jadi iri. Ini merupakan bukti kuat bahwa sistem transportasi Malaysia sangat baik dan fully integrated. Di sana merupakan tempat pertemuan kereta dari berbagai jurusan, kereta komuter, kereta antara bandar, dan kereta KLIA Express. KLIA merupakan bandara internasional KL yang katanya merupakan bandara termegah di Asia, Kereta antara bandar menuju kota-kota yang agak jauh dari KL. Saya dan Zefy naik kereta komuter menuju UKM. Kereta ini beroperasi dari Rawang, KL, sampai Seremban. UKM berada di antara KL dan Seremban, tepatnya antara Kajang dan Bangi.



Ternyata UKM sangat luas. 1000 hektar, kata Zefy. Setelah melihat ke dalam kompleksnya, tidak jauh beda seperti UI dan IPB, hanya fasilitas di sini lebih lengkap. Selain gedung-gedung fakulti, ada asrama putra-putri yang bertebaran, kompleks olahraga seperti kolam renang, lapangan-lapangan bola, lintasan lari, bahkan lapangan golf pun ada. Ada dua buah danau, yang pertama danau yang biasa dipakai olah raga kayak, seperti di UI, dan danau lapangan golf. Lalu ada masjid kampus yang megah. Ketika saya melihat dewan kuliah, atau ruangan kuliah yang besar, saya jadi makin iri. Semua ruang kuliah di sini, besar dan kecil, sudah dilengkapi dengan AC. Kursi-kursi dan meja kuliah terawat baik. Setiap dewan kuliah dilengkapi dengan LCD projector dan komputer di meja pensyarah (dosen).



Tampak bahwa pemerintah Malaysia sangat memperhatikan kualitas pendidikan. Bahkan pendidikan dari SR (Sekolah Rendah atau SD), SMK (Sekolah Menengah Kebangsaan) sampai SPM (SMA) digratiskan. Tampaknya Indonesia sudah tercecer!

No comments: