21.11.04

G-Pet

Hari pertama penataran P4 di SMUN 1 Bogor... saya berkenalan dengan seorang teman baru, bertubuh gempal, dengan jenggot tipis masa puber menghiasi dagunya. "Saya Gusti, kamu siapa?" Di kemeja SMP-nya tertulis Gusti G.G.P. Wow, pasti nama yang panjang. Dan benar saja. Nama lengkapnya: Gusti Gevaert Gondewa Putra. karena agak rancu memanggilnya Gusti, akhirnya anak-anak kelas kami pun (entah siapa yang memulai) sepakat memanggilnya Gepet, simplifikasi dari Gevaert. Saya sudah lupa arti dari Gevaert, tapi yang jelas merupakan arti yang baik. Gepet ini orang sunda tulen, dan memang selain orang minang, menurut hipotesa saya, orang sunda senang memberi nama anaknya dengan istilah yang nyentrik. seperti juga nama seorang teman SMP saya yang juga sunda tulen, namanya: Tassos Tonitho Sicarra. Entahlah apa artinya, saya tak pernah menanyakannya.

Gepet, merupakan sosok yang menyenangkan, banyak disukai teman-teman, tidak hanya kelas kami, tapi juga kelas-kelas yang lain, bahkan lintas angkatan. Seorang teman yang asyik diajak diskusi, mulai dari masalah agama sampai masalah sepakbola. Bahkan (dulu) kami punya klub favorit yang sama: ARSENAL (hidup!). Dan kalau soal sepakbola, ia juga tidak hanya pandai berkomentar (seperti saya), namun juga unggul di lapangan (aspal dan hijau). Ketika kelas kami bertanding, ia selalu masuk starting line-up, dan sering menginspirasikan terjadinya gol, bahkan cukup sering mencetak gol. Padahal ia sering ditempatkan sebagai back, berbekal tubuhnya yang gempal.

Ia juga aktif di DKM, dan saya pun salut dengan prinsipnya waktu itu (sampai sekarang) yang tidak ingin hanyut dalam problematika anak-anak muda, seperti pacaran. Waktu itu pun saya masih ingin untuk pacaran, bahkan sampai ngecengin teman sekelas sampai adik kelas, hehehe... alhamdulillah, niat saya ngga kesampaian.

Saya juga salut dengan keteguhannya menggapai cita-citanya, menjadi seorang dokter. Ia pun berkelana sampai kota Jember, karena universitas setempat baru membuka fakultas kedokteran. Maka, setelah melewati ujian saringan, ia pun diterima sebagai mahasiswa kedokteran di sana.

Jum'at dinihari kemarin, saya cukup kaget begitu menerima SMS dari seorang teman. "sabtu 20nov, gepet nikah. ini beneran loh!" God, mendadak sekali kabarnya. padahal pada malam itu saya baru tiba di Bandung.

Yang jelas, saya pun salut dengan keputusannya untuk menunaikan separuh agamanya: menikah. Dan dalam relung hati saya, sebenarnya tidak terlalu kaget, karena seorang Gusti Gevaert Gondewa Putra yang saya kenal sejak 7 tahun lalu adalah sosok hanif yang memiliki keteguhan hati untuk tetap melangkah dalam koridor agamanya.

Pet, walau kecil kemungkinan lo baca ini, gw tetap ngucapin selamat buat elo. Selamat menempuh hidup baru, selamat membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, semoga terlahir mujahid dan mujahidah yang siap mengubah dunia!

2 comments:

Anonymous said...

Ass.Wrwb
Mas fadil, wah saya seneng bgt bisa baca pendapat orang tentang kakak saya, kebetulan lagi googling blog eh ternyata dapet blog ini pas saya baca ternyata ada artikel ttg kakak saya. Saya adik nya gpet nama saya Mochamad Gilang Gondewa P.
Alhamdulillah skrg kakak saya udah jadi dokter nya. Mas fadil masih berhubngan dengan kakak saya? klo udah lost contact bisa ngehubungin saya di 085697259658, nanti insya Allah saya kabari kakak saya. Terima kasih
Wass...

Anonymous said...

assalamu'alaikum, dil wah tulisan lo emang paling keren cakep guanteng,pokona mah 100 jempol lah buat elo (gw minjem jempolnya adek, kakak, sodara2, temen2 dsb) hehe :)
(ini gara2 tulisan elo ttg gw hihihi...) bcanda dil...yg jelas thanks bgt dan gw selalu seneng&bangga bisa jadi sobat lo :)
we're ex-4 families....