1.11.04

Tolong...!

Namanya Pak Kurdi. Pekerjaannya sehari-hari adalah tukang tambal ban di pinggir sebuah jalan di kota Jakarta. Anak lima, istri sedang sakit sejak dua tahun lalu, dan penghasilan yang tidak tetap. Tubuhnya kecil. Sayang, nasibnya tak seberuntung Ucok Baba, atau Oni Syahrial.

Suatu hari, ia kedatangan seorang pemuda menuntun sepedanya yang rusak. Rantainya copot dan ban belakang kempes. Pemuda itu mengaku tidak membawa uang, sedang ia harus cepat-cepat ke rumah saudaranya. Ia memohon agar sepedanya diperbaiki secara cuma-cuma. Pak Kurdi termenung sejenak. Akhirnya ia memutuskan untuk memperbaiki sepeda pemuda itu. Pak Kurdi tak banyak bicara, dan langsung memperbaiki sepeda itu. Namun tampak dari sorot matanya secercah keikhlasan. Bayangkan, ia rela menolong seorang pemuda tak dikenal, di kota besar seperti Jakarta, tanpa menuntut imbalan apapun. Bertubuh kecil, namun berhati besar...

Itu adalah cuplikan sebuah reality show di sebuah televisi swasta, yang bertujuan untuk mengetes keikhlasan seseorang untuk menolong orang yang memerlukan. Tentu saja, pemuda tersebut di atas adalah aktor. Dan akhirnya, pak Kurdi mendapatkan hadiah sejumlah sejuta rupiah dari aktor tersebut. Well, orang-orang yang ikhlas memang sering mendapat rizki yang tak disangka-sangka datangnya.

Dalam kejadian yang lain lagi, ada dua orang yang berada di lokasi terpisah. Seorang gadis cantik dan seorang pemuda gagap. Keduanya memiliki tugas sama, yaitu menyetop pengendara motor untuk dimintai pertolongannya membonceng kedua orang itu untuk mengantar sebuah parcel. Mudah ditebak, sang gadis selalu dapat pertolongan, sampai satu, dua, tiga orang pengendara motor. Sebaliknya, si pemuda gagap selalu ditolak mentah-mentah sampai satu, dua, tiga pengendara motor. Skor 3-0 untuk sang gadis. Akhirnya, si pemuda menyetop seorang pengendara, kelihatannya seorang bapak, dan ia bersedia mengantar pemuda itu ke tempat tujuan. Sesampainya di tempat, pemuda itu membuka kedoknya (yang pura-pura gagap) dan memberi hadiah bingkisan kepada bapak itu.

Ditengah pelbagai macam reality shows yang penuh kesia-siaan, sepertinya acara ini mampu menghadirkan tontonan yang penuh hikmah kepada masyarakat. Setidaknya, kita dapat mengetahui potret karakter rakyat kebanyakan, di tengah gelombang materialisme yang semakin mengganas, apakah masih tinggal seberkas keikhlasan dalam hati-hati kita...




No comments: